STERILIZIER STATION
Strelizier merupakan salah satu alat pengolahan buah kelapa sawit yang
memanfaatkan tekanan steam (uap panas) dari ex turbin untuk merebus
tandan buah segar dalam suatu bejana bertekanan.
Fungsi dan Tujuan :
- Me-non-aktifkan enzim-enzim lipase yang dapat menyebabkan kenaikan FFA (Free Fatty Acid).
- Melunakkan brondolan untuk memudahkan pelepasan/pemisahan daging buah dan biji sawit (nut) di Digester.
- Memudahkan proses pemisahan molekul-molekul minyak dari daging buah (Stasiun Press) dan mempercepat proses pemurnian minyak (Stasiun Klarifikasi).
- Mengurangi kadar air inti sawit (kernel) sampai < 20% sehingga meningkatkan efisiensi pemecahan biji sawit (nut).
Peralatan dan Fungsi
- Unit sterilizer (vessel) : yang dilengkapi 2 (dua) unit pintu berfungsi sebagai tempat merebus tandan buah segar (TBS).
- Pipa dan valve inlet : berfungsi untuk memasukkan steam (uap) ke sterilizer.
- Pipa dan valve condensate : berfungsi sebagai pembuangan steam hasil kondensasi yang selanjutnya ditampung pada blowdown chamber dan condensate pit.
- Pipa dan exhaust valve : berfungsi sebagai pembuangan steam eks perebusan.
- Programable Logic Controller (PLC) berfungsi mengatur dan mengontrol sistem perebusan yang dapat diatur secara manual maupun full otomatis. Biasanya dilengkapi steam recorder chart.
- Safety valve : berfungsi sebagai katup pengaman saat tekanan dalam sterilizer berlebih (diatas tekanan kerja).
- Cantilever rail bridge : berfungsi sebagai jembatan untuk masuk dan keluarnya lori buah
- Air compressor : berfungsi untuk mensuplai udara yang dipakai untuk mengaktifkan pneumatic valv
- Alat-alat ukur (gauge) : berfungsi untuk memonitor pengoperasian alat seperti pressure gauge.
- Capstan, bollard : yang berfungsi untuk menarik lori buah masuk dan keluar sterilizer.
STERILIZIER |
Spesifikasi Peralatan
Spesifikasi
peralatan pada sterilizer dibuat berdasarkan ukuran dan kapasitas
sterilizer, sebagai contoh untuk sterilizer dengan kapasitas 60 ton/jam, maka spesifikasinya adalah sebagai berikut :
- Sterilizer Vessel :
— diameter dalam (ID) : 2.700 mm
— panjang : 18.000 mm
— kapasitas/unit : 7 lori, @ 3,75 ton/lori
- Pipa Inlet : 6"/schedule 40
- Pipa Condensate : Diameter 4" schedule 40
- Pipa Exhaust : Diameter8" schedule 40
- Safety Valve : Diameter 6"
- Air Compressor : 6 – 8 bar
Macam Perebusan
- Single Peak tekanan 1,5 bar
- Double Peak tekanan 2,5 bar
- Triple Peak tekanan 3 bar
Sebenarnya metode macam-macam perebusan di tentukan mengikuti dengan
jenis perebusan yang diterapkan. Untuk jenis strilizier horizontal
dengan menggunakan lori akan menggunakan tekanan sampai tripple peak.
Mengapa di perlukan hingga tripple peak, karena buah akan benar matang
sampai ke lapisan bawah apabila tekanan mencapai 3 bar.
Sebagai penjelasan saat single peak tekanan steam akan ditahan sampai
1,5 bar biasa nya selama 15-20 menit. Hal ini bertujuan untuk mendorong
udara yang masih terdapat didalam tabung perebusan.Keberadaan udara pada
ruang sterilizier dapat mengakibatkan terjadinya perubahan fase dari
uap menjadi cair karena perbedaan suhu dari udara dengan steam tersebut.
Perubahan fase ini akan menimbulkan genangan air (kondensat).
Pada saat double peak, di tahan 2,5 bar selama 15-20 menit. Bertujuan
untuk mendorong air kondesat k yang mengenang di bawah lantai
sterilizier keluar melalui kondensat valve. Penumpukan air kondensat
hingga menggenangi TBS dapat meningkatkan oil losses yang terbawa pada
kondensat.
Untuk triple peak, pada saat ini lah proses perebusan buah dilakukan.
Biasa nya dilakukan penahan steam apabila sudah mencapi 3 bar selama
40-45menit. Pada tekanan ini diharapakan buah sudah dalam kondisi masak
dan nanti nya dapat di proses pada stasiun selanjutnya.
Panduan Umum Cycle Time
No
|
Components
|
Single Peak (Menit)
|
Double Peak (Menit)
|
Triple Peak (Menit)
|
1
|
Waktu Pemasukan TBS
| |||
2
|
Waktu Penaikan Tekanan
| |||
3
|
Waktu Penurunan Tekanan (Condensate)
| |||
4
|
Waktu Penaikan Tekanan
| |||
5
|
Waktu Penurunan Tekanan (Condensate)
| |||
6
|
Waktu Penaikan Tekanan
| |||
7
|
Waktu Penahanan Tekanan
| |||
8
|
Waktu Penurunan dan Pembuangan (Condensate and Exhaust)
| |||
9
|
Waktu Pengeluaran TBS Masak
| |||
Total Waktu Perebusan
|
Preasure Geague |
Pipa Blow Down Steam |
Pipa Outlet Steam |
Pipa Inlet Steam |
Rotorthem (Control Grafik dan Kenaikan Tekanan Steam) |
Tahapan/Step Perebusan
- Waktu pemasukan tandan buah segar (charging in time)
- Waktu pelepasan udara (deaeration)
- Tahap penaikan tekanan (pressure build-up)
- Tahap penahanan tekanan (holding time)
- Tahap penurunan tekanan (condensating)
- Tahap pembuangan uap (exhausting)
- Tahap pengeluaran TBS masak (discharging time)
Metode Pembuangan Udara dalam Sistem Perebusan
Udara adalah penghantar panas yang buruk, oleh karena itu harus dibuang dari dalam tabung sterilizer dan celah-celah fruitlet. Ada 2 (dua) metode pembuangan udara dari sterilizer yaitu:
- Sweeping, yaitu membuang udara dari tabung sterilizer.
- Difusi (bercampurnya udara dan uap), akan mengeluarkan udara.
Aspek yang Mempengaruhi Operasi Rebusan
a. Kontrol dari Steam Valve
a. Kontrol dari Steam Valve
- Manual Control : buka dan tutup semua valve diatur dan dilakukan sepenuhnya oleh operator.
- Automatis : buka dan tutup semua valve diatur dan digerakkan secara otomatis oleh Programmable Logic Controller (PLC).
- Waktu pemasukan TBS (charging in time)\
- Waktu pelepasan udara (deaeration)
- Waktu penaikan tekanan (pressure build-up)
- Waktu penahanan tekanan (holding time)
- Waktu penurunan tekanan (condensate)
- Waktu pembuangan uap (exhaust)
- Waktu pengeluaran TBS masak (discharging time)
STEP
|
INLET
|
CONDENSE
|
EXHAUST
|
TIME (menit)
|
TOTAL TIME (menit)
|
Note :
O = Open S = Shute
Sequencing of Cycle
Tujuan : mengatur waktu start rebusan pertama dengan start rebusan berikutnya dengan perhitungan sebagai berikut :
Sequence time (menit) : Kapasitas lori (ton) x Jumlah lori x 60 menit / Kapasitas pabrik (ton/jam)
Kegunaan pengoperasian perebusan secara sequence (berangkai) dengan waktu yang teratur dan
benar adalah sebagai berikut :
- Menghindari kebutuhan uap yang berlebihan pada proses perebusan.
- Menghindari penurunan tekanan yang fluktuatif (bergejolak) pada cycle perebusan.
- Pemakaian steam yang efisien sehingga membantu operasi di boiler dan turbin serta station lain dalam processing di PKS (Pabrik Kelapa Sawit).
Udara adalah penghantar panas yang buruk, oleh karena itu harus dibuang dari dalam tabung
sterilizer dan celah-celah fruitlet pada TBS. Ada 3 (tiga) metode pembuangan udara dari sterilizer :
- — Sweeping (membuang udara dari tabung sterilizer).
- Difusi (bercampurnya udara dan steam) akan mengeluarkan udara dari celah-celah fruitlet (brondolan)
- Continous Deaeration.
steam pada setiap proses blowdown, dan akan membuat udara ¼ bagian pada tabung sterilizer
setiap kali blowdown (condensate).
Efek Perebusan Terhadap Kualitas CPO (Crude Palm Oil)
STERILIZATION METHOD
|
% FFA
|
STANDARD BLEACHABILITY TEST (5 ¼ CELL)
| |
With Efficient Air Removal
| |||
Without Deaeration
| |||
Sterilized by Open Steam
| |||
Steam at 2 Kg/Cm2
| |||
Steam at 3 Kg/Cm2
| |||
Steam at 4 Kg/Cm2
|
Reference : B. Jacobsberg
Perawatan dan Pembersihan
- Moisture dari kompressor udara harus didrain setiap hari.
- Pipa udara dan penggerak (actuator) harus diperiksa dari kebocoran.
- Kartu (chart) yang baru harus dipasang pada pressure recorded setiap memulai operasi rebusan.
- Pena dan tinta penunjuk indikator berfungsi dengan baik dan mencukupi.
- Operasi rebusan harus dengan program automatis atau minimal semi automatis.
- Switch pengaman pada masing-masing pintu rebusan harus berfungsi dengan baik.
- Bagian dalam tabung sterilizer sebaiknya dibersihkan setiap hari dan juga areal di sekitar sterilizer.
- Bersihkan bagian dalam sterilizer setiap minggu.
- Bersihkan strainer dari brondolan (fruitlets) sebelum pintu ditutup setelah setelah pengoperasian.
a. Kapasitas
Kapasitas rebusan adalah kemampuan perebusan menyediakan jumlah TBS masak per jam
yang siap untuk diproses. Kapasitas rebusan dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :
Kapasitas Rebusan : S x N x C x 60 / T
dengan :
S : jumlah tabung rebusan yang ada di pabrik
N : jumlah Lori yang dapat ditampung dalam 1 (satu) tabung rebusan
C : kapasitas isi masing-masing lori.
T : waktu perebusan (steam time + waktu buka dan tutup rebusan).
b. Hal-Hal yang Mempengaruhi
Hal-hal yang mempengaruhi kapasitas rebusan ada dua faktor yaitu :
- Pengisian TBS ke Lori (C)
- —Waktu Perebusan : (i). steam time; (ii). buka/tutup pintu rebusan
c. Ukuran Keberhasilan
% Unstripped Bunch : < xx % terhadap sample
% Oil in Empty Bunch Stalks : < xx % terhadap TBS
% Fruit Loss in Empty Bunch : < xx % terhadap TBS
% Oil Losses in Condensate : < xx % ODM (oil on dry matter)
d. Trouble Shooting
1. Tekanan steam tidak tercapai :
- Check semua kebocoran pada sterilizer, pipa-pipa dan kondisi semua valve.
- Check sequencing time perebusan.
- Check tekanan steam pada boiler.
- Pastikan isi lori minimal sesuai standard.
- Check waktu perebusan.
- Pastikan waktu buka tutup rebusan sesuai standard.
- Pastikan jumlah lori dalam rebusan berjumlah cukup.
- Pastikan strainer condensate selalu bersih.
- Check lamanya perebusan.
sumber : Palm Oil Industrial Engineering
1 Komentar
terimakasih artikelnya, sangat bagus dan bermanfaat,, ijin share....salam
BalasHapus