STATION DIGESTER AND PRESS
Station Digesting and Press (Pengadukan dan Pengempaan) adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan
minyak dari buah (fruit) dengan jalan melumat dan mengempa.
Digester
Digester merupakan satu mesin pengadukan brondolan untuk memisahkan fibre dari nut dan melepaskan
minyak dari “oil bearing cells”. Screw Press merupakan pengepresan brondolan untuk mendapatkan rendemen
yang maksimal dan kernel pecah yang minimal. Digester atau bejana pengaduk dilengkapi dengan lengan
pengaduk (long and short arms) yang berfungsi untuk merajang buah, sehingga terjadi pelepasan pericarp dan
biji sambil pemecahan kantong-kantong minyak. Disamping itu dilengkapi pula dengan pemanas untuk
mempersiapkan massa brondolan agar lebih mudah dipress oleh screw press. Volume digester
berpengaruhterhadap kehilangan minyak. Digester yang terlalu penuh akan memperlama proses pengadukan,
sehingga perajangan akan menjadi sempurna, karena ketinggian buah dalam digester akan menimbulkan
tekanan di dasar digester semakin tinggi dan tahanan lawan terhadap pisausemakin tinggi dan pemecahan
kantong minyak danpemisahan serat dengan serat lain semakin sempurna.
A. Fungsi
:
- Melepaskan
sel-sel minyak dari pericarp dengan cara mencabik dan mengaduk.
- Memisahkan
pericarp dan nut.
- Menghomogenkan
massa brondolan sebelum diumpan ke press.
- Menaikkan
dan mempertahankan temperatur brondolan pada suhu antara 90 – 95 oC.
- Mengalirkan
minyak yang timbul dalam digester
akibat adanya proses digestion.
B. Spesifikasi dan Komponen Digester :
1. Berbentuk
tabung silinder, bagian dalam linear plate stainless steel dan bottom plate (9 – 12
mm), bagian luar
diisolasikan.
Silinder Drum |
2. String Arm 4 set blade plus 1 Expeller dipasang melintang berselang seling. Digerakkan oleh elektro motor 30
HP dengan putaran 1.450
rpm dan di reducer oleh gear box sehingga mencapai putaran poros
digester 25
rpm. Bagian
bawah poros ditumpu oleh bearing/bushing pada Stuffing Box. Dilengkapi Steam Injection untuk
mempertahankan suhu.
Motor Listrik |
Gear Box (Reducer) |
Ukuran yang dipilih harus dapat melayani kapasitas olah alat
yang didepannya dengan kualitas bahan sesuai dengan kebutuhan alat kempa
(press). Masa aduk untuk kebutuhan hydraulic press mencapai 60 menit,
oleh sebab itu diperlukan digester yang waktu aduknya 60 menit,
sedangkan untuk kebutuhan screw press cukup 30 menit. Pada hydraulic
press dibutuhkan ukuran bejana digester dengan tinggi 2,86 m, diameter
1,14 m dan isi 2.520 liter. Jika terisi hanya 60% dengan density massa
1060 kg/m3, maka dapat mengolah :
Digester yang mensupply buah pada screw press yang berarti dapat
menghasilkan adonan 6 ton/jam. Karena screw press juga berperan dalam
perajangan, maka waktu rajang 30 menit berarti selama 30 menit
menghasilkan 3 ton adonan, sehingga dibutuhkan alat yang berukuran
diameter 1 m dengan tinggi :
atau tinggi 2,5 m dengan diameter 1,2 m
Kadang-kadang ada orang merancang pemakaian digester untuk kapasitas 10
ton TBS yang digunakan untuk melayani screw press dengan kapasitas 15
ton TBS, maka yang terjadi adalah masa pengadukan dipersingkat dari 30
menit menjadi 20 menit
Penggunaan digester harus disesuaikan dengan kapasitas screw press agar
tidak terjadi perubahan waktu pengaadukan yang dapat menurunkan
efisiensi ekstraksi minyak atau kehilangan minyak dalam ampas. Untuk
memperlama proses pelumatan, maka dianjurkan agar volume digester terisi
penuh, apabila tidak terisi penuh, maka buah tidak terajang dengan
sempurna dan dapat menyebabkan kehilangan minyak dalam ampas akan
tinggi. Pengisian yang tidak sempurna sering terjadi pada saat awal
pengoperasian pabrik. Hal ini dipaksakan akibat kekurangan persediaan
bahan bakar. Dalam keadaan yang demikian efisiensi pengutipan minyak
umumnya sangat rendah.
D. Pemanasan
Untuk menaikkan suhu adonan dalam digester perlu diberi panas
dalam bentuk sistem pemanasan mantel dengan uap (steam jacket) yang
berfungsi untuk mempertahankan dan menaikkan suhu adonan dalam bejana
dengan cara injeksi steam kedalam mantel. Suhu adonan yang dikehendaki
adalah 90 0C dengan alasan bahwa pada suhu tersebut minyak sudah mencair
dan mudah keluar dari kantong-kantong minyak, sedangkan yang masih
berbentuk emulsi akan pecah menjadi minyak dan cairan lainnya serta
kerusakan minyak seperti oksidasi dan hidrolisis relatif belum terjadi.
Semakin tinggi suhu digester, maka perajangan semakin baik dan
akan memperinggan daya kerja screw press serta akan mengurangi biji
pecah. Oleh sebab itu suhu digester perlu dipertahankan pada tingkat
yang telah ditetapkan. Pada umumnya digester dipanasi dengan menggunakan
uap yang bertekanan 3 kg/cm2 dan pada beberapa pabrik diberikan uap
langsung. Pemakaian tekanan 3 kg/cm2 dalam jacket mantel dapat
menyebabkan pemanasan yang berlebihan terhadap buah yang kontak dengan
dinding bejana, oleh sebab itu perlu diturunkan tekanan pada mantel,
yaitu 2 kg/cm2 atau setara dengan suhu 132,9 0C. Pada beberapa pabrik
juga dirancang dengan menggunakan uap langsung kedalam bejana.
Penggunaan uap langsung dalam bejana digester akan dapat menyebabkan
pengaruh negatif, yaitu :
1). Menambah jumlah air yang terkandung dalam adonan yang dapat
menurunkan gesekan antara pisau dengan adonan (batter)
2). Menurunkan tekanan uap pada boiler. Hal ini akan menurunkan kebutuhan uap pada turbin uap.
3). Menyebabkan kerusakan mutu, dimana pemanasan yang berlebihan akan merangsang terjadinya proses oksidasi minyak serta akan menurunkan derajat pemucatan (bleaching) yang dikenal dengan penurunan DOBI
4). Menyebabkan kegosongan pada inti, sehingga lebih dari 50% produksi inti berwarna coklat yang tidak disukai oleh konsumen. Biji yang gosong umumnya sulit dipecah dalam cracker, meskipun pecah namun inti masih melekat pada cangkang.
Oleh sebab itu upaya penggunaan uap langsung pada bejana digester perlu dihindarkan. Lama pemanasan terbaik adalah 30 menit tergantung dari kecepatan mencapai suhu 90 0C.
E. Pengeluaran Minyak
Seperti diuraikan diatas, bahwa minyak yang terdapat dalam
adonan akan menurunkan efisiensi pengadukan, maka minyak tersebut perlu
dipisahkan dengan cara mengalirkannya. Bila minyak tersebut tidak
dipisahkan, maka akan masuk kedalam screw press dan akan menurunkan
kapasitas olah alat kempa (press). Pemisahan minyak dilakukan dengan
membuat lubang di dasar bejana yang dihubungkan dengan pipa. Minyak ini
kurang mengandung non oil solid (NOS), jika dibandingkan dengan minyak
yang keluar dari screw press serta akan menurunkan losses dalam serat
atau biji. Dengan pemisahan minyak tersebut, akan dapat menurunkan
jumlah biji yang pecah didalam screw press dan efisiensi penekanan dalam
screw press dapat meningkat, yaitu bertambah besarnya nilai
perbandingan biji terhadap adonan, sehingga daya ekstraksi minyak lebih
baik.
F. Pengaduk (Stirrer)
Alat pengaduk berfungsi antara lain untuk :
- Mencegah terjadi penumpukan dalam digester, sehingga lebih mudah bergerak terutama kedalam alat press.
- Memindahkan panas dan mantel, yaitu mengatur agar adonan bergantian dalam mengabsorbsi panas
- Melumatkan buah, sehingga lebih mudah untuk dikempa di screw press dan kehilangan minyak yang terjadi semakin kecil
- Mengeluarkan minyak yang dipermukaan sel yang pecah.
Shaft Blade and Explleer |
- Frekuensi pengadukan yang lebih tinggi akan menyebabkan kurang memberikan nilai positif karena terjadi pembuangan energi
- Jumlah pisau pengaduk yang lebih banyak akan menyebabkan pelumatan yang berlebihan, sehingga akan terjadi penggenangan minyak di dasar screw press. Hal ini tentu juga akan memperkecil gaya gesekan buah dengan pisau dan penambahan jumlah pasangan pisau akan menambah bearing serta kurang ekonomis. Jumlah pisau yang sesuai adalah 4 pasang dengan kedudukan berselang antara satu pasang dengan pasangan berikutnya
- Bentuk pisau dibuat sedemikian rupa, yaitu dapat mengangkat dan menekan buah dengan cara menyapu. Pisau pengaduk mudah mengalami korosi oleh asam, maka pisau dibuat dari mangan silikon
- Berdasarkan hasil percobaan bahwa putaran yang lebih tinggi akan menyebabkan genangan minyak dalam alat, yang akan mempersulit pengadukan dan juga sama halnya dengan jumlah pisau yang diperbanyak. Oleh sebab itu dianjurkan agar putaran yang ditetapkan adalah 26 rpm.
sumber : Palm Oil Industrial Engineering
0 Komentar